Equity Financing in the Film Production
Indonesia's film industry has experienced remarkable growth over the last decade driven with the production of high-quality local films that cater to a wide audience in Indonesia. However, producing a movie requires significant financial resources, making it difficult for many producers to finance their projects. One way of financing a film production is through equity investment, which allows investors to invest their money in exchange for partial ownership of the movie. In this article, we will discuss equity financing in film production in Indonesia, the benefits and risks of this financing model, and the common pitfalls that producers need to be aware of.
Please see our Update regarding this regulation in English (here).
Pendanaan Ekuitas dalam Produksi Film
Industri film Indonesia telah mengalami pertumbuhan yang luar biasa selama satu dekade terakhir didorong oleh produksi film lokal berkualitas tinggi yang melayani khalayak luas di Indonesia. Namun, memproduksi film membutuhkan sumber daya keuangan yang signifikan, sehingga menyulitkan banyak produser untuk membiayai proyek mereka. Salah satu cara untuk mendanai produksi film adalah melalui investasi ekuitas, yang memungkinkan investor untuk menginvestasikan uang mereka dengan imbalan kepemilikan sebagian dari film tersebut. Dalam artikel ini, kami akan membahas pembiayaan ekuitas dalam produksi film di Indonesia, manfaat dan risiko dari model pendanaan ini, serta kendala umum yang perlu diperhatikan oleh produser.
Mohon untuk melihat Update kami atas peraturan ini dalam Bahasa Inggris (di sini).
Disclaimer:
This client update is the property of ARMA Law and intended for providing general information and should not be treated as legal advice, nor shall it be relied upon by any party for any circumstance. ARMA Law has no intention to provide a specific legal advice with regard to this client update.
Authors
Related Updates
Latest Updates